Bismillah
Oleh : M.Iskandar
Sebuah garis dimulai dari sebuah titik |
Segala puji bagi ALLAH yang telah memberikan kita kehidupan yang tiada tergantikan dengan materi yang telah kita miliki saat ini, yang akan datang hingga kelak saat perjumpaan tiba. Sesungguhnya setiap hati yang saat ini dimiliki oleh setiap manusia adalah dalam genggamanNya, namun seiring perjalanan waktu kehidupan diantara hati-hati tersebut banyak yang tercemari oleh kebatilan baik disengaja ataupun karena kelalaian diri mereka sendiri. Tidak sepantasnya seorang manusia memikulkan kesahalannya kepada orang lain, orang tuanya bahkan menyalahkan lingkungannya yang tidak mendekatkan ia dalam kebahagiaan iman dan ISLAM namun sesungguhnya itu semua bermula dari pilihan-pilihan yang ia tentukan sendiri.
Pernahkah rekan merenungkan subhanALLAH saat ini aku telah beriman! Hari ini kehidupan saya berkecukupan, kemudahan dalam menghapal Alqur'an, tempat kerja yang memudahkan untuk selalu dekat kepada ALLAH, tentunya itu semua adalah hasil akumulasi dari berbagai pilihan yang telah kita lakukan beberapa tahun yang lalu, kita tidak dapat memungkiri bahwa adanya kita saat ini dalam barisan orang-orang beriman yang memperjuangkan aturan ALLAH agar dapat di terapkan dalam kehidupan kita adalah kumpulan titik-titik yang telah kita buat sejak awal dahulu. Seorang insan diberikan kebebasan oleh ALLAH dalam mengambil setiap keputusan dalam menghadapi segala persoalan hidupnya selama waktu yang telah ditentukan, meskipun ia dipaksa untuk melakukan sesuatu yang tidak ia sukai namun ia masih tetap memiliki pilihan untuk mengikuti ataupun menolaknya. Maka dari itu perbanyaklah bersyukur kepada ALLAH atas segala kebaikan yang telah IA berikan dengan tanpa pamrih. Bukankah seekor hewan piaraan akan selalu mengikuti kemanapun tuannya pergi, bahkan hewan tersebut akan tetap menuruti apapun yang tuannya perintahkan meskipun akan membahayakan dirinya, begitu pula seharusnya kita kepada sang pemilik raga ini...alangkah anehnya sikap seorang hamba yang enggan memenuhi perintah ALLAH yang tidak pernah menginginkan keburukan bagi hamba tersebut, coba rekan pikirkan adakah perintah ALLAH yang menyebabkan hambanya akan berakhir di jurang neraka??? ataukah kisah hidupnya akan diakhiri dengan kebahagiaan yang hakiki berupa surga yang tidak akan tergantikan dengan dunia dan seisinya.
Seorang muslim sejati adalah ia yang selalu mengembalikan segala persoalan hidupnya kepada aturan yang telah ALLAH tetapkan, suka ataupun tidak. Itulah konsekuensi yang harus ia hadapi, karena kelak ALLAH akan menggantikan semuanya dengan kesudahan yang baik. Sering kita mendengar keraguan seseorang saat ingin mencelupkan dirinya dalam celupan ISLAM karena merasa tidak aman dalam menjalani kehidupannya kelak, jika ia melandaskan segala tindakannya seperti apa yang telah ISLAM gariskan maka ia akan berubah menjadi orang yang aneh diantara masyarakat pada umumnya, seperti seekor kuda biasa diantara kumpulan zebra, namun ketika ia sadar akan hakikat hidupnya maka ia dengan mudah akan menepis anggapan seperti itu, karena kebenaran akan mendatangkan ketenangan hidup.
Sesungguhnya kebeningan hati yang ada dalam pribadi seorang muslim merupakan suatu anugerah yang unik, ia seperti alat yang dapat menerangi akal saat berada dalam kegelapan pemikiran, ia dapat membersihkan pikiran yang kotor dengan keyakinan dan kesejukan iman, ia bagai mutiara yang cantik dan terjaga, bagaikan intan yang indah dengan kekuatan strukturnya..seperti janji dari ALLAH, dan siapakah yang dapat menepati janjinya 100% selain ALLAH....
Alangkah bahagianya jika kita memiliki hati yang hidup, yang mudah menerima kebenaran ISLAM, jika ada penolakan dalam dirinya saat menerima kebenaran yakinlah itu adalah bisikan musuh manusia yang tidak ingin hamba tersebut kembali kepada sang pemilik alam ini, ya ia yang kelak akan berlepas diri dari tuntutan orang-orang yang menyesal saat pintu neraka akan ditutup untuk selamanya.
Dan berkatalah syaitan tatkala perkara (hisab) telah diselesaikan: "Sesungguhnya Allah telah menjanjikan kepadamu janji yang benar, dan akupun telah menjanjikan kepadamu tetapi aku menyalahinya. Sekali-kali tidak ada kekuasaan bagiku terhadapmu, melainkan (sekedar) aku menyeru kamu lalu kamu mematuhi seruanku, oleh sebab itu janganlah kamu mencerca aku akan tetapi cercalah dirimu sendiri. Aku sekali-kali tidak dapat menolongmu dan kamupun sekali-kali tidak dapat menolongku. Sesungguhnya aku tidak membenarkan perbuatanmu mempersekutukan aku (dengan Allah) sejak dahulu." Sesungguhnya orang-orang yang zalim itu mendapat siksaan yang pedih.
[TQS: 14 | Ibrahim : 22]
Apabila timbul keraguan dalam diri, yakinlah bahwa ALLAH telah menitipkan kepada kita sebuah tools terbaik yang akan segera merespon hal tersebut, kembalikanlah nilai yang ada didalamnya berdasarkan apa yang telah ALLAH gariskan yaitu kebenaran ISLAM, maka keraguan itu pun akan hilang, bukankah keraguan merupakan salah satu senjata setan untuk menjauhkan manusia kepada ALLAH, apabila anda berada di zona ini, segera ambil keputusan dan tinggalkanlah ia secepatnya. Karena yang halal itu jelas, begitu pula dengan yang haram, namun khusus zona 'ragu-ragu' merupakan zona yang rawan..ya rawan dari kesalahan yang setiap saat akan memangsa kita. Jika kita analogikan dengan menggembalakan domba disebuah padang rumput, tidak jauh dari padang rumput tersebut ada sepetak lahan yang ditumbuhi sayuran yang hampir sempurna masaknya, dan hanya dibatasi oleh pagar yang dapat dilalui dengan lompatan yang ringan. Pagar itulah zona abu-abu, kebatilan adalah sepetak lahan yang penuh dengan sayuran. Jangan membawa domba mendekati lahan tersebut karena rekan nantinya akan direpotkan oleh banyak hal, hanya 1 jawabannya tinggalkan dan menjauhlah dari lahan tersebut.
Keputusan yang diambil oleh orang biasa hanya akan menjadikan pengambil keputusan tersebut berada pada golongan orang-orang dengan level biasa, namun apabila ia mengambil keputusan yang berbeda dari kalangan masyarakat yang pada umumnya masih memegang prinsip hidup mengalir apa adanya tentu akan lain nilai dan posisinya, kita ketahui bahwa setiap keputusan yang diambil memiliki sejumlah konsekuensi dan resikonya tentu ada juga investasi yang harus di keluarkan serta resiko yang harus dihadapi. Menjadi seorang muslim ideologis memiliki konsekuensi mengikuti apa yang telah ALLAH tetapkan dan rasuluLLLAH sampaikan hingga dicap sebagai seorang teroris oleh musuh-musuh ISLAM, resiko yang akan menanti adalah terbukanya surga baginya, investasi yang harus dikeluarkan berupa harta,waktu hingga jiwa yang ia miliki.
Sebagai penutup renungan kali, ada sebuah ulasan ringan tentang pentingnya faktor keyakinan dalam meraih kesuksesan pada diri seseorang yang saya dapatkan dari salah satu inspirator hidup saya, beliau mengatakan bahwa keyakinan mu akan sesuatu harus 100% jika kurang 1% saja maka tidak perlu mengeluarkan tenaga sia-sia karena yang anda lakukan hanyalah perjalanan tanpa tujuan. Seorang rekan yang ingin menjadi pengusaha yang berhasil, harus memiliki keyakinan 100% dengan impiannya tersebut agar dapat dirasakannya di kemudian hari, begitu pula keyakinan kita terhadap ALLAH, rasuluLLAH, ISLAM dan kebenaran janjiNYA haruslah 100% jika kurang 1% saja sesungguhnya rekan sedang berada di zona keraguan... ambilah segera keputusan dan tinggalkanlah keraguan tersebut.
Semoga rekan dapat mengambil hikmah dari renungan kali ini, sesungguhnya hanya kepada ALLAH letak segala kesempurnaan dan kepadaNYA lah ku kembalikan kebenaran tersebut.
AlhamduLILLAH
Referensi :
- Terjemahan Alqur'an Darus Sunnah
- Alqur'an Digital v2.1
- Beyond the inspiration, Felix Y Siaw
- Referensi live beberapa inspirator hidupku ^_^
0 komentar:
Posting Komentar